Tempat ini ramai seperti biasa
Di tempat yang sama tetap ada sepi terasa
Empat anak muda mencoba menghibur diri secara bersama
Jujur atau lakukan hal gila
Seorang gadis mungil dengan mata sekecil gajah malam ini
Gadis lain dengan dahaga luar biasa untuk saling memiliki
Satunya menerka isi hati sang kekasih
Lalu si pria yang sedang resah dengan calon penghuni hati
Jujur atau lakukan hal gila
Yang biasa malu, menjadi liar
Yang tertutup, semua terlihat
Judulnya mungkin pulpen kejujuran
Si pria yang sudah tak perjaka
Si gadis yang melayang dengan lembutnya ciuman di telinga
Si gadis lain yang berbicara tentang sexmate
Lalu dia yang berbicara tentang soulmate sempat tak terucap
Sayang, biar malam ini aku yang mengambil alih tugasmu,
Si pria : "Ini yang ditunggu!"
Si gadis : "Sial, akhirnya aku kena juga"
Si gadis : "Get ready, kecil"
Si gadis : "Jadi, sudah melakukan apa saja dengan dia?"
Si gadis : "Berciuman?"
Si gadis : "Kami... sudah lebih dari itu"
Si gadis : "Hahaha, ini menyenangkan, lanjutkan ceritamu"
Si gadis : "Kami sudah telanjang"
Si pria : "Hahaha, lalu apa kau melakukan........"
Sayang, biar malam ini aku yang mengambil alih tugasmu,
"Kami berdua sudah telanjang bulat di hari pertama kami berjumpa, jiwa kami yang telanjang. Aku yakin, bukan hal ini yang ingin kalian dengar, tapi kau tahu? Itu jauh lebih berharga dan berarti dari sekadar memasukkan penis ke dalam vagina lalu bersenang-senang. Ketika kau bisa secara emosional tulus telanjang di depan pasanganmu dan ia juga melakukan hal yang sama, aku pastikan sejak itu, jiwamu dan jiwanya telah menjadi satu. Apa ada yang lebih indah dibandingkan menyatukan jiwa? Entah bagaimana pendapatmu, tapi bagiku cinta itu bukan soal menyatukan badan, tapi jiwa".
Tempat ini ramai seperti biasa
Di tempat yang sama tetap ada sepi terasa
Berjalan tinggalkan abu dan asap
Langkah demi langkah
Mungkinkah yang dirasa hanya semu belaka
Malam masih sangat panjang
Ketiganya gundah
Yang satu belajar menerima